Senin, 13 Oktober 2014

kali ini penulis nyoba bantu siswa dalam mengerjakan tugas bahasa Jawa khususnya untuk tugas contoh cara menyerahkan penganten laki-laki atau masrahake temanten lanang.
berikut contohnya dan bisa dikembangkan lebih lanjut
Pasrah Temanten Kakung :
assalamu'alaikum wr.wb
para rawuh 
ingkang tansah kinurmatan
Nugroho soho sih wilasaning gusti, mugi tansah kajiwo, kasariro dumateng kito sedoyo, waradin sagung dumadi.
Nuwun sagunging poro tamu kakung sumawono putri, wredo mudo ingkang hanggung marsudi luhuring kautaman. Langkung-langkung poro sarjono sujaning budi, miwah poro alim ulama, kyai ingkang siyang ratri, tansah sumanding kitab suci, sarono kiblating panembah soho panuntuning budi luhur.
Saderengipun kulo matur, langkung rumiyin kulo nuwun gunging pangaksami jalaran kulo kumowantun munggel pangandikan, nyahak kamardikan dumateng panjenengan sami. Jalaran awrating jejibahan kulo minongko talanging atur saking pepunden kulo bopo Asrofi sekalian garwo.
Wigatosipun kinen nyowanaken putro calon pinangantin kakung ingkang sesilih bagus Muhammad Nur Rofiq
Saderengipun kulo hanjangkepi atur, salam taklim saking panjenenganipun bopo soho ibu Asrofi mugi katur dumateng panjenenganipun bopo soho ibu Muhamad Riyanto (beksan).
Soho lampah kulo anganti putro calon pinanganten kakung dalasan pangombyong, wiwit saking tlatah Cebongan  dumugi papan meniko lulus raharjo tanpo pambeng satunggal punopo.
Kajawi saking meniko, minangkani pamundutipun pamangku gati, mbokbilih ing titi wanci wekdal puniko, kulo sampun kasembadan nyowanaken putro calon pinanganten kakung pun bagus Muhammad Nur Rofiq ingkang bade anjatu krami atmojo putri saking panjenenganipun bopo soho ibu Muhammad Riyanto ingkang sesilih rara ayu Ulfa Riastiyanti.
Mugi-mugi berkah pangestunipun poro sepuh miwah rahmating gusti ingkang moho agung, andayanano dumateng putro kekalih anggenipun sami bangun bebrayan. Satemah anyipto kaluargo ingkang sakinah, mawadah, waromah. Jumbuh kang ginayuh, sembodo kang sinedyo, dadi kang kaesti.
Sagunging poro pepunden, mbok bilih hamung meniko ingkang saged kulo aturaken, wulayan saking pepunden kulo bopo soho ibu Asrofi lumantar kawulo. Mesti kemawon gonyak ganyuk kurang anuju prono, jalaran kiranging sesrepan, cubluking pangertosan. Nglengggono kulo hamung titah sawantah, tasih kasinungan kalepatan.
Awit saking puniko, kunjuk dumateng poro sesepuh, keparengo kulo nuwun lumunturing sih pangeksomo.

Nuwun.
wassalamu'alaikum wr.wb
semoga bermanfaat bagi adik-adik yang mengerjakan tugas. semoga membantu


macam-macam dioda dan fungsinya

sempet sebel juga ketika ada anak sekolah yang minta tolong dicariin 20 macam dioda beserta simbol, gambarnya, serta fungsinya. wah alamat harus buka banyak blog nih... tapi ya ga pa pa lah demi mencari nafkah. mulai bloging dan surfing ke beberapa situs. hasilnya sehari ga jadi. mana tugas lain ngantri. namun setelah cukup sabar ngumpulin materi demi materi akhirnya ketemu deh beberapa jenis dioda di antaranya. dan sekarang saya coba angkat untuk membantu adik-adik yang mempunyai kesulitan untuk ngumpulin tugas dengan materi yang sama dimana ga cukup kalau ngandelin satu blog aja. ini dia sudah saya siapkan dalam bentuk tabel. silahkan di copy aja. Maaf kalo tampilannya kurang bagus karena keterbatasan saya sebagai pendatang baru di dunia blog ini. semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi adik-adik pelajar dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya. salam online

contoh laporan karya wisata ke bali

Nah iseng lagi nie..buat adik-adik yang ga kerasa uda mulai ada karya wisata khususnya di Salatiga, pastinya sehabis melakukan karya wisata bapak ibu gurunya nie suka nyuruh bikin laporan. Bagi yang uda biasa bikin laporan sih ga masalah, tp klo yang awam biasanya sulit melakukanya. Harus dimulai dari mana nih, sampai bingung ngetiknya bagaimana. Di sini saya upload contoh dikit yang semoga membantu ya. Langsung aja nih saya kasih. Kalo masalah gambar-gambarnya silahkan googling aja atau lebih bagus lagi pake foto hasil jepretan sendiri yang tentunya lebih memuaskan.
 BAB I 
PENDAHULUAN 
 A . Latar Belakang 
         Seiring dengan perkembangan dunia pariwisata di negara kita terutama peninggalan–peninggalan sejarah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke menjadi salah satu alasan diadakan karya wisata. Karya wisata merupakan suatu kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh sekolah kami. Karya wisata tahun ini mengambil objek – objek karya wisata di Pulau Bali karena di sana banyak terdapat tempat – tempat wisata yangtersohor atau terkenal di Dunia. Kaitannya dengan karya wisata, kami ditugasi untuk membuat laporan dalam bentuk Karya Tulis mengenai objek–objek wisata yang kami kunjungi di Pulau Bali. Dalam menyusun laporan tersebut, kami memerlukan data – data yang akurat. Dalam pencarian data–data yang akurat tersebut kami mengalami suka dan duka. 
 B. Tujuan 
Tujuan khusus: 
Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia kelasVIII tahun ajaran 2013/2014 
Tujuan Umum: 
  1. Penulis ingin memperkenalkan profile objek-objek wisata yang ada di pulau Bali kepada
      pembaca. 
   2. Sebagai wawasan tambahan informasi serta menperbanyak pengetahuan. 
   3. Menanamkan rasa Cinta Tanah Air. 
   4. Mengenal kebudayaan Nusantara. 
   5. Untuk berlatih menyusun Karya Tulis secara Sistematis. 
C. Manfaat Penulisan 
   1. Sebagai tambahan materi di luar sekolah. 
   2. Melatih siswa agar dapat mengolah laporan widaya wisata. 
 3. Menambah pembendaharaan pustaka sekolah yang menunjang minat baca siswa agar pengetahuannya lebih luas 


BAB II
ISI 
A. Waktu Pelaksanaan 
     Karya wisata ini dilaksanakan setelah Ulangan Tengah Semester pada tanggal 22 Maret 2014 –          26 Maret 2014. Penulis berada di Pulau Dewata Bali selama 4 hari dan mengamati objek wisata          selama 3 hari di pulau Dewata Bali. 
    1. Pemberangkatan 
         Pemberangkatan pada hari Sabtu, tanggal 22 Maret pukul 08.00 WIB. Sebelum pemberangkatan siswa-siswi berkumpul di SMP 2 TENGARAN pukul 08.00 WIB. Bpk. Drs. Subroto selaku kepala SMP 2 TENGARAN memberikan pengarahan kepada siswanya yang akan melakukan karya wisata ke Bali. SMP 2 TENGARAN memberangkatkan 6 Bus. Sebelum pemberangkatan kami berdoa dan dipimpin oleh Ibu guru pendamping. Pada pukul 08.04 WIB siswa mulai perjalanan menuju Bali. 
    2. Perjalanan Ke Pulau Bali 
      Pada saat – saat pertama dalam perjalanan kami, semua sangat ceria karena kami belum merasakan lelah. Masing – masing peserta sibuk dengan kegiatanya sendiri – sendiri, ada yang saling bercanda, bernyanyi, dan ada juga yang hanya menikmati pemandangan di luar. Pukul 11.30 WIB hari kedua kami makan malam di Situbondo. Selesai makan kami melanjutkan perjalanan. Suasana di dalam bus kembali ramai karena teman – teman telah mendapatkan dan menikmati makan dan sholat mereka, mereka kembali bergurau dan beryanyi, bahkan nasehat Bapak dan Ibu guru pendamping untuk jangan berisik tidak dihiraukan. Sampai di pelabuhan Gilimanuk, sejenak kami menunggu kapal merapat ke pelabuhan. Di dalam kapal kami masih saja bercanda tawa dengan rainya sampai tak sadar bahwa kami telah merapat ke pelabuhan Ketapang. Tak terasa 1 jam lamanya diatas air laut, kami merasa senang dapat menginjak pulau Dewata Bali untuk yang pertama kali. Tidak ketinggalan untuk berfoto ria dengan teman-teman sehingga kami melupakan rasa lapar dalam tubuh. 
3. Perjalanan di Pulau Bali 
       Sekitar pukul 05.00 WITA kami sampai di Tanah Lot. Besoknya itu kami menuju ke objek wisata Pura Uluwatu. Di sini kita diperingatkan agar tidak membawa barang-barang berharga atau memakai kacamata, karena beresiko diambil oleh monyet-monyet yang ada di sana. Tapi ada juga anak yang melanggar dan akhirnya menjadi korban kenakalan monyet-monyet tersebut. Setelah kurang lebih satu jam di sana, rombongan meneruskan perjalanan ke Krisna. Di sana kami diberi waktu selama 2 jam untuk berbelanja. Di Krisna kita tidak perlu menawar dan harga tidak terlalu mahal. Setelah puas berbelanja, anak-anak masuk kembali ke bus untuk menikmati makan siang dan menuju Pantai Kuta. Kita sampai di central park sekitar pukul 16.00 WITA. Kita menuju Pantai Kuta dengan menggunakan komotra. Para siswa sangat menikmati Pantai Kuta. Ada yang berfoto-foto, bahkan ada yang bermain air sampai basah. Pada saat waktu menunjukkan pukul 18.00 WITA, rombongan kembali ke central park dan meninggalkan Pantai Kuta kemudian menuju hotel. Kami makan malam di hotel dan istirahat malam karena besok masih ada perjalanan lagi. Tibalah hari ketiga. Kami harus mempersiapkan diri dari pagi agar tidak terlambat. Setelah sarapan, kami berangkat menuju tempat pertunjukan taru barong, namun kami terlambat karena sudah ramai sekali. Akhirnya kami memutuskan untuk langsung ke pusat oleh-oleh Sukowati. Disana kami berbelanja ria dengan menawar barang serendah rendahnya. Tak sedikit teman-teman yamng belanjaannya penuh di Sukowati. Setelah semua anak siap di dalam bus, kami berjalan lagi menuju Joger Baturiti. Perjalanan dari Tanjung Benoa ke Joger Baturiti cukup lama, sehingga kami jatuh terlelap. Ketika sampai di Joger, seluruh siswa semangat kembali. Di Joger kami dapat membeli kaos-kaos yang hanya diproduksi di Joger. Suasana di Joger ramai sekali. Banyak pengunjung dari berbagai kota yang juga berbelanja di sana. Sesudah kami semua selesai berbelanja, kami berangkat menuju tempat wisata terakhir, yaitu Bedugul. Kami tiba di pelabuhan Ketapang pada malam hari sekitar pukul 23.00 WITA. Kami harus menunggu feri yang akan menyeberangkan kami ke Pulau Jawa terlebih dahulu. Setelah menunggu sejenak, kapal feri pun tiba. Kami segera naik dan menikmati pemandangan malam laut.. Sekitar pukul 01.00 WIB, kita tiba di Pulau Jawa dengan selamat. Kami tiba di SMP 2 TENGARAN pada hari Rabu 26 Maret. Kami sudah ditunggu oleh jemputan masing-masing. Akhirnya kami menurunkan barang-barang bawaan kami dan pulang ke rumah masing-masing. 
B. Objek Wisata 
    1. Tanah Lot 
Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Sad Kahyangan, yaitu pura-pura yang merupakan sendi-sendi pulau Bali. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. 
       a. Legenda 
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura disana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben ‘akhirnya’ menjadi pengikut Danghyang Nirartha. Di sebelah utara pura, tepatnya di dalam gua bawah tebing, terdapat ular yang dikeramatkan. ular pipih beracun berwarna hitam kuning ini dipercaya sebagai selendang Dang Hyang Nirartha yang terlepas saat sedang bertapa dan hingga kini menjadi penjaga pura. di tempat ini pula terdapat sumber air tawar bernama Tirta Pabersihan (biasa digunakan sebagai sarana memohon kesucian).
      b. Fasilitas
Dari tempat parkir menuju ke area pura banyak dijumpai art shop dan warung makan atau sekedar kedai minuman. Juga tersedia toilet bersih yang harga sewanya cukup murah untuk kantong wisatawan domestik sekalipun. Pantai tanah lot ini tidak berupa pasir tetapi berupa batu-batu karang, sehingga harap berhati-hati karena agak licin dengan lumut dan rumput-rumput lautnya. Obyek wisata ini sangat cocok dinikmati di kala matahari akan tenggelam atau saat sunset, karena view suset yang memantul di laut di belakang tanah lot akan menimbulkam pemandangan yang indah sekali dengan tanah lotnya yang berupa siluet. Dan disekitar lokasi TanahLot ini juga sudah banyak berdiri resort-resort mahal seperti Le meredien dengan lapangan golf nya. Dan di sepanjang antara areal parkir dengan obyek wisatanya banyak ditemui penjual cindera mata khas Bali. Tiket masuknya sangat murah. Jadi jangan sampai mdilewatkan untuk mengunjungi Tanah Lot di kala sunset di Bali. 2. Uluwatu 
Uluwatu, yang terletak di ujung selatan pulau Bali dan mengarah ke samudra Hindia, merupakan tempat wisata yang menawan. Apa yang menarik untuk dilihat di sini adalah pura yang berdiri kokoh di atas batu karang yang menjorok ke arah laut dengan ketinggian sekitar 50 meter. Di sore harinya sambil menikmati indahnya sunset, anda dapat menyaksikan pementasan tari bali yang terkenal hingga ke manca negara, tari Kecak. Tidak hanya itu, bagi anda yang senang belajar sejarah, pura yang satu ini sarat akan nilai sejarahnya. Sejarahnya akan diuraikan sebagai berikut : Selain itu kawasan pantai di Uluwatu dengan ombaknya yang cukup besar sangat menantang untuk pencinta olahraga surfing. Tiap tahun event berlevel internasional selalu diadakan di pantai seputaran Uluwatu ini. 
3. Krisna Bali 
Krisna Bali berdiri untuk pertama kalinya pada tanggal 16 Mei 2007 dengan pendirinya bernama Bapak Gusti Ngurah Anom yang sekaligus owner dari COK KONFEKSI, salah satu pusat produksi baju kaos Bali. Di bawah manajemen Cok Konfeksi inilah bermula sehingga pada tahun 2007 berdirilah KRISNA BALI yang bertempat di Jalan Nusa Indah No 79 Denpasar-Bali. Kini Krisna Bali telah hadir di 2 lokasi lain, yaitu di Jl. Nusa Kambangan dan yang satu lagi sangat mudah dijangkau di Jl. Sunset Road, Legian. Kalau lokasi di jl. Nusa Kambangan, cukup sulit akses ke sana karena sering macet, jalan masuk juga tidak terlalu besar apalagi pakai bus. Krisna Bali memiliki koleksi yang lengkap mulai dari T-shirt yang lengkap dengan motif-motif khas Bali, souvenir, makanan dan lainnnya. Lokasi di Jalan Sunset Road menjadikan Krisna Bali sangat mudah diakses. Fasilitas parkir super luas, karena seramai apapun, belum pernah liat penuh parkirnya. Bandingkan dengan Joger yang hampir tidak ada fasilitas parkirnya dan sering bikin area sekitar macet. Sekedar usul sih Joger sepertinya lebih bagus kalau mencari tempat nyaman kaya Krisna. Fasilitas lain yang dimiliki Krisna Bali adalah ruang belanja yang nyaman, food court, refresh area dan lain-lain. Lengkap kan? Buat yang nunggu istri atau teman belanja, bisa menghabiskan waktu dengan makan dan minum atau duduk-duduk santai. 
4. Pantai Kuta 
Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar, ibu kotaBali, Indonesia. Kuta terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara, dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur. Di Kuta terdapat banyak pertokoan, restoran dan tempat permandian serta menjemur diri. Selain keindahan pantainya, pantai Kuta juga menawarkan berbagai macam jenis hiburan lain misalnya bar dan restoran di sepanjang pantai menuju pantai Legian. Rosovivo, Ocean Beach Club, Kamasutra, adalah beberapa club paling ramai di sepanjang pantai Kuta. Pantai ini juga memiliki ombak yang cukup bagus untuk olahraga. 
5. Penglipuran 
Panglipuran adalah sebuah desa di kabupaten Bangli, Bali, tepatnya di kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli. Desa Penglipuran terletak pada jalur wisata Kintamani, sejauh 5 Km dari pusat kota Bangli, dan 45 Km dari pusat kota Denpasar. Desa Penglipuran merupakan satu kawasan pedesaan yang memiliki tatanan spesifik dari struktur desa tradisional, sehingga menampilkan wajah pedesaan yang asri. Penataan fisik dari struktur desa tersebut tidak terlepas dari budaya masyarakatnya yang sudah berlaku turun-temurun. Keunggulan dari desa adat Penglipuran ini terletak pada struktur fisik desa yang serupa seragam dari ujung utama desa sampai ke bagian hilir desa. Keseragaman dari wajah desa tersebut di samping karena adanya keseragaman bentuk, juga dari keseragaman bahan yaitu bahan tanah untuk tembok pagar (penyengker) dan gerbang rumah (angkul-angkul) dan atap dari bambu yang dibelah untuk seluruh bangunan desa. Topografi desa tersusun sedemikian rupa di mana pada daerah utama desa kedudukannya lebih tinggi demikian seterusnya menurun sampai daerah hilir. Uniknya desa ini menyebabkan pemerintah propinsi Bali menetapkan desa Penglipuran sebagai daerah tujuan wisata pada tahun 1992. Selain keseragaman bentuk bangunan, desa yang terletak pada ketinggian 700 meter dari permukaan laut ini juga memiliki sejumlah aturan adat dan tradisi unik lainnya. Salah satunya, pantangan bagi kaum lelakinya untuk beristri lebih dari satu atau berpoligami. Lelaki Penglipuran diharuskan menerapkan hidup monogami yakni hanya memiliki seorang istri. Pantangan berpoligami ini diatur dalam peraturan (awig-awig) desa adat. Dalam bab perkawinan (pawos pawiwahan) awig-awig itu disebutkan, krama Desa Adat Penglipuran tan kadadosang madue istri langkung ring asiki. Artinya, krama Desa Adat Penglipuran tidak diperbolehkan memiliki istri lebih dari satu. Jika ada lelaki Penglipuran yang telah menikah mencintai wanita lain lagi, maka cintanya harus dikubur sedalam-dalamnya. Sebab kalau melanggar aturan ini, akibatnya bisa gawat. 
6. Cah Ayu 
Cah Ayu adalah pusat / central oleh-oleh makanan khas Bali yang didirikan oleh seorang anak desa terpencil di bawah lereng gunung di daerah Jateng (Jawa Tengah). Dengan tekad melangkah untuk meninggalkan kampung halaman di awal tahun 90-an dengan mencoba mengadu nasib yang pada awalnya untuk mencari pekerjaan di pulau Bali. Jadilah seorang Pembantu Rumah Tangga (PRT) dan pada malam harinya juga beraktifitas di sebuah rumah sakit menjadi penjaga (Waker). Dengan bergulirnya waktu Robani banyak mencoba berbagai pekerjaan dan usaha dari jualan Sayur mayur, Mie ayam / Bakso / Jamu dll, dengan menggunakan gerobak hingga pada akhirnya memutuskan untuk menjual kacang goreng (yang pada saat ini lebih sering dikenal dengan sebutan Kacang Asin Bali). Dan dengan keuletannya beliau (Robani) ini hingga berdirilah sebuah Perusahaan dan Central Oleh-oleh yang cukup megah di lintasan pariwisata (di daerah Pasar Seni Sukawati). Perjalanan sebuah kehidupan yang pernah seorang Robani jalani. Dan pada akhirnya Cah Ayu berdiri pada tanggal 27 September 2002 Tujuan itu sendiri dengan membuka usaha Pusat / Central Oleh-oleh Khas Bali ini khusus untuk melayani wisatawan Nusantara maupun mancanegara yang berkunjung ke bali. Dengan keberhasilan inilah Robani membawa dampak positif, karena ia telah menopang kehidupan ekonomi para pengrajin kecil yang hasilnya tidak bisa dipasarkan. Cahayu membantu memasarkan produk dari pengrajin kecil sehingga mereka dapat hidup dengan layak, disamping itu beliau sekaligus membantu pemerintah untuk ikut serta mengurangi pengangguran dan mengembangkan industri pariwisata, serta menambah Income daerah maupun Negara. Demikian sejarah singkat seorang Robani dan berdirinya pusat / central oleh-oleh khas bali, hanya dengan bermodalkan tekad, ketekunan, dan ketrampilan ia menjadi orang yang sukses. 
7. Galuh 
Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB. Pertenunan Cap Batik GALUH didirikan pada tahun 1976 di Br. Tegehe, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Propinsi Bali oleh Bapak Pande Ketut Krisna. Pada awal berdirinya, pembuatan tenun Batik Cap Galuh memperoleh ijin usaha dari Departemen Perdagangan dengan no. SIUP. 118/22-04/PM/VI/86 serta terdaftar sebagai wajib pajak dengan NPWP : 4.139.244.0-58. Pada awal pelaksanaan kegiatan produksinya, Pertenunan Batik Cap Galuh memiliki hanya 5 (lima) buah Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Adanya keinginan untuk maju di dalam mengembangkan pertemuannya telah menjadi tekad bagi Bapak Pande Ketut Krisna. Sehingga perusahaan pertenunan yang dikelolanya dapat berkembang dengan pesat seperti yang dapat kita lihat pada saat ini. Dan petenunan batik cap Galuh pada saat kini telah mempunyai 32 buah ATBM. Mengenai mutu design produk/barang-barang yang dihasilkan lebih mengutamakan mutu sehingga mendapatkan perhatian yang sangat serius sekali dari konsumen, dan hasilnya pun sangat laku di pasaran baik di dalam negeri maupun luar negeri. 
8. Pantai Sanur 
a. Sejarah Pantai Sanur
Pantai Sanur terletak di Desa Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan Kotamadya Dati II Denpasar. Pantai ini terletak di sebelah Timur dan Selatan desa Sanur, yang merupakan tepi Samudra Indonesia sebelah Selatan Pulau Bali. Tempat itu terkenal sejak dahulu kala, terutama ketika terjadi perang Puputan Badung pada tanggal 20 September 1906 dimana Belanda mendaratkan tentaranya di sana. Dalam sejarah Bali Kuno pantai Sanur juga terkenal, dan masdih ada tugu batu tertulis yang merupakan Prasasti Raja Kasari Warmadewa yang berkeraton di Singhadwala tahun 917, dimana sekarang terdapat di Blanjong Bagian Selatan Pantai Sanur. Di kalangan Pariwisata, Pantai Sanur pertama kali diperkenalkan oleh pelukis Belgia bernama A.J.Le Mayeur bersama istrinya Ni Polok yang menetap di sana sejak tahun 1937 dan mengadakan pameran lukisan karyanya sendiri. Pantai Sanur terkenal karena pemandangan dan atmosfir yang indah. Pasir putih yang menutupi pantai sepanjang Hotel Bali Beach hingga ke Selatan (Pantai Mertasari). Pantai ini menghadap ke arah timur sehingga akan selalu dapat menikmati keindahan matahari terbit, dan pada sore hari di daerah pantai akan mendapatkan suasana yang spesifik. Secara umum Sanur merupakan tempat berlibur yang menginginkan suasana tenang. Di sisi lain pantai Sanur dimanfaatkan oleh masyarakat Hindu setempat dan masyarakat kota Denpasar untuk menyelenggarakan kegiatan upacara keagamaan dan upacara adat – budaya setempat. Kondisi ini perlu dilindungi karena pantai Sanur merupakan kawasan suci. Pantai Padanggalah merupakan teluk yang berpasir hitam, dan seperti bagian lain dari pantai Sanur, kawasan ini digunakan untuk upacara keagamaan.
b. Letak
Pantai sanur Pantai Sanur jaraknya 6 Km dari pusat kota Denpasar, dapat dicapai dengan mobil, sepeda motor atau kendaraan umum yang menghubungkan pantai Sanur dengan Kota Denoasar. Kendaraan umum sangat ramai mondar-mandir antara Sanur-Denpasar, sehingga tidak ada kesulitan masalah angkutan. Pantai Sanur sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan Mancanegara oleh wisatawan Mancanegara maupun Nusantara. Hari Minggu dan hari libur, tempat itu menjadi pilihan penduduk kota Denpasar untuk rekreasi sambil mandi di laut. Pada hari bulan Purnama malamnya banyak orang datang santai dan mandi ke sana, sambil melihat keindahan pantai di malam hari. Selain pantainya Museum Le Mayeur juga banyak menari minat wisatawan. 
 9. Tari Kecak di Batu Bulan 
Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar. Tari kecak merupakan pertunjukan seni khas Bali yang diciptakan tahun 1930-an, dimainkan oleh puluhan laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan kata “cak” dan mengangkat kedua lengannya. Para penari yang duduk melingkar mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Tarian ini menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat. Wisatawan yang berminat menyaksikan Tari Kecak dapat memilih satu di antara tiga lokasi pertunjukan, antara lain di Pura Luhur Uluwatu, di Desa Batubulan, serta di Jalan Hanoman. Keistimewaan Tari Kecak yaitu tidak mengandalkan alat musik untuk mengiringi tarian, melainkan paduan suara para penarinya. Tari Kecak juga dikenal dengan sebutan Tarian Kecak dan Api. Pertunjukan terkahir ini semacam bonus yang dapat mengundang decak kagum para penonton. 
10. Tanjung Benoa 
Tanjung Benoa adalah Tempat wisata di Bali banyak sekali. Tanjung Benoa, terletak di ujung selatan pulau Bali namun memiliki daya tarik yang berbeda. Tempat wisata di Bali banyak sekali dan Tanjung benoa salah satunya. Nusa Dua dan Tanjung Benoa, terletak di ujung selatan pulau Bali namun memiliki daya tarik yang berbeda. Sementara itu, Tanjung benoa dikenal sebagai pusat wisata air mulai dari parasailing, banana boat, Jet Ski, Rolling Donut, Flying Fish, Snorkeling, Scuba Diving, Glass Bottom Boat + Turtle island dan olahraga air lainnya dapat dinikmati di sini. 
 11. Joger 
Joger adalah pabrik kata-kata. Tidak salah memang banyak orang menyebutnya begitu. T-shirt yang diproduksi Joger memang berisi kata-kata yang lucu, “nyeleneh”, nakal dan membuat orang menjadi penasaran akan maknanya. Kenapa bernama Joger? Menurut pemiliknya, Joseph Theodorus Wulianadi, yang cukup lama tinggal di Bali dan pernah berprofesi sebagai tour guide ini, nama Joger diambil dari gabungan namanya sendiri dan sahabatnya “Gerard”. Modal untuk memulai usaha ini didapat dari hadiah pernikahan Bapak Joseph di tahun 1981 dari Bapak Gerard. Kini tiap musim liburan atau tidak, toko T-shirt yang satu ini selalu ramai dan bikin macet kawasan jalan Raya Kuta, belakang Supernova. Letaknya itu sangat strategis dekat dengan pusat keramaian Kuta, cuma kadang-kadang masalahnya parkir mobil yang susah, apalagi kalau musim liburan. Selain itu Joger mempunyai cabang atau yang disebut teman Joger di Baturiti. 
12. Bedugul 
Bedugul Bali, merupakan salah satu objek wisata pilihan di Bali juga. Objek wisata ini terletak di kabupaten Tabanan dan terkenal akan danau dan restorannya. Suhu udara di Bedugul jauh lebih dingin dibandingkan tempat wisata lainnya di Bali, dengan suhu kurang lebih 18 drajat celcius, tentu memberikan suasana tersendiri selama liburan di Bali. Tempat wisata Bali ini mirip dengan yang ditawarkan di Kintamani. Pernah ke Kintamani??? Tempat ini juga menawarkan suasana perbukitan dengan suhu sekitar 18 derajat celcius plus danau yang begitu indah. Bedugul terkenal akan keindahan danau Tamblingan dan andapun bisa menikmati keindahannya dengan menyewa speedboat atau perahu untuk berkeliling danau. Objek wisata ini juga merupakan persinggahan untuk mengunjungi objek wisata lainnya seperti Tanah Lot, Sangeh, Taman Ayun dan tempat wisata lainnya. 
BAB III 
PENUTUP 
 A. Kesimpulan 
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut : 
1. Objek wisata di pulau Bali memiliki karakteristik / daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Hal tersebut yang membuat pulau Bali dijadikan sebagai tempat berlibur maupun sebagai tempat kunjungan Study Tour. 
2. Pesona alam serta kebudayaan yang ada di pulau Bali membuat wawasan peserta Study Tourakan kebudayaan Nusantara bertambah. 
3. Keunikan dan ciri khas tersendiri dari pulau Bali membuat Indonesia semakin terkenal di dunia luar serta menghasilkan devisa yang besar bagi Indonesia. 
4. Dalam Study Tour ini peserta dapat lebih memahami dan menghormati budaya-budaya yang masih kental yang berada di Indonesia serta dapat mengembangkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa tanpa membeda-bedakan golongan, ras, budaya, dan agamanya. Pulau Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang memiliki banyak keindahan alam dan kebudayaannya yang khas khususnya budaya seni tari dan seni pahat. Oleh karena itu, banyak wisatawan domestik maupun luar negeri yang ingin mengunjungi pulau ini. Tujuan mereka datang berkunjung salah satunya adalah untuk melihat dari dekat bagaimana sosok Bali yang sebenarnya dan mempelajari budaya – budaya Bali khususnya seni tari dan seni pahat. Selain budaya dan panorama alam yang disebutkan di atas ada juga budaya yang tidak kalah menariknya yaitu upacara adat yang dilakukan oleh sebagian besar penduduk Bali yang mayoritas beragama Hindu. Di sana apabila ada orang yang meninggal sering sekali diadakan Upacara Ngaben atau pembakaran mayat. Upacara Ngaben ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara masal atau secara individual bagi keluarga yang mampu. Kebanyakan dalam pelaksanaan Upacara Adat sering disajikan tarian – tarian khas dari Pulau Bali. 
 B. Saran 
1. Bagi sekolah 
a. Sekolah diharapkan mengadakan Study Tour setelah ulangan umum atau jauh-jauh hari sebelum ujian kenaikan kelas/UAS, agar tidak membebani siswa dalam mengerjakan karya tulis. 
b. Sekolah diharapkan dapat menganjurkan kepada biro perjalanan agar menyusun jadwal perjalanan dengan cermat, agar peserta Study Tour dapat mengikuti Study Tour dengan teratur. 
c. Sekolah sebaiknya dapat memberi keringanan biaya bagi siswa-siswi yang kurang mampu atau kesulitan biaya untuk mengikuti Study Tour sehingga tidak ada siswa-siswi yang tidak bisa mengikuti Study Tour karena kendala biaya. 
d. Sebaiknya lebih mengawasi, menasehati, dan melarang siswa melakukan tindakan berbahaya sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti murid tertinggal. 
e. Diharapkan lebih mendisiplinkan para murid agar murid lebih dapat membawa diri untuk bersikap dalam bergaul. 
f. Lebih memperhatikan kesehatan murid, khususnya keadaan murid yang kurang sehat selama perjalanan. 
d. Sebaiknya lebih tegas menindak siswa-siswi yang tidak taat dan mencemarkan nama baik sekolah. g. Diharapkan lebih sigap menangani kejadian-kejadian di luar dugaan yang bersifat mengganggu program Study Tour. 
2. Bagi siswa 
a. Siswa diharapkan tidak hanya memanfaatkan Study Tour sebagai sarana rekreasi, namun juga sebagai sarana belajar untuk menambah wawasan. 
b. Siswa diharapkan tertib dan disiplin agar perjalanan Study Tour berjalan lancar. 
c. Siswa diharapkan dapat menjaga sikap selama Study Tour, serta memperhatikan semua perintah atau peraturan dari biro tour, guru pembimbing dan tour guide demi keamanan pribadi. 
d. Siswa diharapkan dapat menjaga barang-barang berharga dan pribadi masing-masing, agar tidak membebani guru pembimbing. 
e. Siswa diharapkan ikut menjaga kebersihan dan kelestarian objek-objek wisata yang dikunjungi. 
f. Siswa dianjurkan tidak bepergian seorang diri di objek-objek wisata maupun pada waktu bebas untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. 
g. Selama Study Tour siswa diharapkan pandai-pandai menawar barang sebelum membeli, karena harga barang-barang di Bali relatif mahal. Harga barang yang dijual dipatok untuk wisatawan mancanegara. 
Demikian sedikit contoh laporan karya wisata yang pernah dilaksanakan oleh salah satu siswa smp yang kebetulan minta tolong saya untuk mengetikkan. Semoga bermanfaat. Salam online

Minggu, 12 Oktober 2014

Makalah Biografi Ir. Soekarno

untuk adik-adik yang bingung membuat makalah, mungkin ini bisa membantu. makalah ini sudah diteliti oleh salah satu guru di Sanggar kegiatan Belajar Salatiga dan layak untuk dijadikan acuan untuk mengerjakan tugas anda, so cekidot

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Soekarno merupakan sosok yang jasanya tidak bisa dilupakan begitu saja dalam membangun negeri Ini. Peranan besar yang telah dilakukan oleh orang ini, terutama dalam hal memerdekakan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan akan selalu terpatri sebagai jasa-jasa yang tidak akan tergerus selamanya oleh masa. Memang, jika kita amati, Sosok Bapak Bangsa ini merupakan pribadi yang unik, bersama Drs. Muhammad Hatta satu sama lainnya menjadi pribadi yang saling melengkapi dan mengisi kekurangan-kekurangan yang ada di antara mereka.
Sebagai sosok yang memiliki label penggerak massa, Soekarno memiliki peranan sebagai pemain depan yang dengan jelas terlihat bagaimana pola pikir dan cara berbicaranya Ketika berada di depan podium untuk berpidato, Soekarno adalah singa podium yang berjuluk “Penyambung Solidaritas Rakyat”. Ia memainkan peran dalam menyampaikan pesan persatuan dan kesatuan untuk tercapainya Indonesia merdeka.

B.       Rumusan Masalah
Makalah ini akan membatasi pengangkatan materi tentang Ir. Soekarno dalam 2 rumusan masalah yang cukup menarik perhatian yaitu tentang :
1.      Bagaimanakah biografi Ir. Soekarno ?
2.      Bagaimanakah pemikiran Ir. Soekarno dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ?
3.      Hal-hal yang menarik apa sajakah dalam biografi Ir. Soekarno ?
4.      Apa sajakah yang dapat diteladani dari biografi Ir. Soekarno ?

C.      Tujuan
1.    Mengetahui sejarah kehidupan dari Ir. Soekarno
2.    Mengetahui berbagai sikap dan pemikiran dari Ir. Soekarno terhadap kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.
3.    Mengetahui berbagai hal yang menarik dalam  sikap dan sepak terjang serta pemikiran Ir. Soekarno terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara yang berpengaruh sampai di tingkat dunia.
4.    Mengetahui dan meneladani konsistensi dari sikap dan pemikiran Ir. Soekarno dalam perjuangannya membebaskan Indonesia dari belenggu imperialisme kolonial.
D.      Manfaat
Diharapkan dari makalah ini bisa dipetik contoh-contoh keteladanan yang diberikan oleh sang proklamator khususnya bagi para pembaca dan generasi muda pada umumnya supaya bisa dijadikan penyemangat dalam berjuang mengisi kemerdekaan dengan menjadi pribadi yang baik dan berjuang baik untuk kehidupannya pribadi maupun memajukan bangsa.

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Biografi Soekarno
Ir. Soekarno (lahir di Blitar pada 6 Juni 1901- meninggal pada tanggal 21 Juni 1970 di kota Blitar,  Jawa Timur). Ayahnya Raden Sukemi Sosrohadihardjo, adalah seorang priyayi rendahan yang bekerja sebagai guru Sekolah Dasar. Ibunya Nyoman Rai berdarah biru dari Bali dan beragama Hindu. Pertemuan mereka terjadi ketika Raden Sukemi, yang sehabis menyelesaikan studi di Sekolah Pendidikan Guru Pertama di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, ditempatkan di Sekolah Dasar Pribumi di Singaraja, Bali.
Dalam usia kanak-kanak, Soekarno tinggal dan diasuh oleh kakeknya, Raden Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa Timur. Kakeknya adalah seorang pedagang batik, yang secara tidak langsung membantu penghidupan dari kedua orangtua Soekarno yang pada waktu itu tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk menghidupi dirinya dan kakaknya. Kecintaan Soekarno terhadap wayang kulit, mulai tumbuh selama tinggal bersama kakeknya. Ia sering kali menonton wayang kulit sampai larut malam. Kesenangannya menonton wayang membuatnya terkesan dengan tokoh Bima dibandingkan dengan tokoh lain.
Tokoh Bima juga memiliki pengaruh yang besar dalam sikap dan pandangan politiknya kelak. Sikap nonkooperasi terhadap musuh-musuhnya, kaum imperialis maupun kaum kapitalis, serta kesediaannya dalam waktu bersamaan berkompromi dengan sesama rekan seperjuangannya, meskipun berbeda pandangan praktis dapat dikatakan berasal dari Bima.
Di Tulung Agung, ia pertama kali masuk sekolah. Tetapi ia kurang mempergunakan kesempatan sebaik mungkin untuk belajar. Hal ini disebabkan ia lebih sering melamun tentang kisah perang Bharata Yudha. Namun, sisi keingintahuan yang besar dan minatnya terhadap pengetahuan sudah mulai tumbuh pada saat ini. Berkat sifat keingintahuan yang dimiliki olehnya, Soekarno memiliki wawasan yang lebih luas daripada teman-teman sebayanya.
Tidak lama kemudian, setelah kedua orangtuanya pindah ke Sidoarjo dan mendapat jabatan sebagai Kepala Eerste Klasse School di Mojokerto, di sini, kepandaiannya mulai terlihat dengan jelas. Mungkin ini disebabkan oleh profesi ayahnya yang juga seorang guru sehingga dapat mengawasi kegiatan belajar mengajar anaknya secara langsung. Kemudian, Raden Sukemi memasukkan Soekarno ke Europeesche Lagere School (E.L.S). Sekolah tersebut didirikan guna memenuhi kebutuhan anak-anak pekerja di pabrik gula.
Selama bersekolah di sini, Soekarno merasakan adanya diskriminasi yang diberlakukan kepada kaumnya. Hanya bumiputera tertentu yang mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan hak istimewa itu. Mereka yang bukan anak pejabat hanya bisa masuk ketika ada izin khusus dari residen dan memenuhi syarat-syarat tertentu. Sebelum ia menginjakkan kaki di tempat tersebut, pada tahun 1913, Soekarno harus mengorbankan waktunya untuk memperdalam bahasa Belanda pada Juffrow M.P De La Riviera, guru bahasa Belanda di ELS. Selama bersekolah di ELS Soekarno juga mengalami cinta pertama kepada seorang gadis Belanda yang bernama, Rikameelhuysen. Tetapi, hubungan mereka berdua ditentang oleh ayah sang gadis karena melihat kedudukan Soekarno yang hanya merupakan pribumi. Meskipun, akhirnya hubungan itu putus dan Soekarno dihina, ia tidak marah karena menganggap hal itu sudah biasa.
Pribadi Soekarno, selain banyak mendapatkan pendidikan di ELS, ia juga mendapatkan pendidikan dari ayahnya dengan keras, penuh disiplin, tetapi di sisi lain mengajarkan untuk mencintai makhluk tak berdaya. Sedangkan dari ibunya, Nyoman Rai, ia mendapatkan pengaruh mistik dari pemikiran Hindu dan sifat yang lemah lembut serta kasih sayang. Dari pembantunya Sarinah, sebagaimana diungkapkan oleh Soekarno sendiri, ia memperoleh pengaruh kemanusiaan dan sikap emansipasif. Ia amat terkesan dan mengagumi sikap perempuan tersebut. Meskipun ia hanya seorang pembantu, di mata Soekarno ia adalah perempuan bijaksana dan berbudi luhur.
Setelah menyelesaikan ELS di Mojokerto, pada tahun 1915, Sukarno ingin melanjutkan pelajarannya di Hogere Burger School (HBS). Agar Soekarno diterima sebagai siswa HBS, ayahnya menggunakan pengaruh kawannya untuk memasukkan ke sekolah tertinggi yang ada di Jawa Timur tersebut. Melalui jasa baik, H.O.S Tjokrominoto, Soekarno akhirnya diterima di sana. Bahkan tokoh gerakan massa nasionalis Islam itu memberikan pondokan di kediamannya, walaupun ia tidak mendapatkan kamar yang baik. Ia menempati sebuah kamar yang gelap tanpa jendela dan daun pintu. Sebagai penerangan lampu pijar yang menyala sepanjang hari. Tetapi ia menerima kenyataan tersebut tanpa menggerutu, karena memang tidak ada kamar lagi dan hanya itulah satu-satunya kamar yang belum terisi dan Soekarno menjadi penghuninya. Tetapi yang penting bagi ayahnya adalah anaknya dapat tinggal satu atap dengan “Raja Jawa” yang tak bermahkota.
Alasan dari Sukemi untuk menitipkan Soekarno kepada Tjokrominoto dijelaskan oleh Soekarno dalam buku biografinya yang ditulis oleh Cindy Adams (1966), sebagaimana yang diungkap oleh Soekarno: “Tjokro adalah pemimpin baik dari orang Jawa. Sungguhpun engkau akan mendapat pendidikan Belanda, aku tidak ingin darah dagingku menjadi kebarat-baratan. Karena itu kukirim kepada Tjokro orang yang dijuluki Belanda sebagai Raja Jawa yang tidak dinobatkan. Aku tidak ingin melupakan, bahwa warisanmu adalah untuk menjadi Karna kedua.”
Selama berada di Surabaya, Soekarno banyak mendapatkan pengaruh pemikiran barat yang modern. Perpisahan dengan orangtua dan lingkungan desanya juga memberikan pengaruh positif bagi dirinya. Soekarno berada di Surabaya selama lima tahun. Selama itu ia tinggal di rumah Tjokrominoto. Di tempat itulah pendidikan politik Soekarno dimulai dengan interaksi dengan berbagai pemahaman pemikiran yang ada di sana. Soekarno juga berkenalan dengan orang-orang beraliran sosialis, seperti Alimin, Muso, dan Dharsono yang juga mendapat kedudukan penting dalam kepengurusan Sarekat Islam maupun di dalam keanggotaan Indische School Democratische Vereeniging (ISDV).
Sebagai remaja yang gelisah, ia menyalurkan aspirasinya melalui surat kabar Milik Sarekat Islam, Oetoesan HindiaIa Menuangkan Pemikiran Dengan Nama samaran ‘Bima”. Menurut pengakuannya, penggunaan nama samaran itu dimaksudkan agar ia tidak dimarahi oleh ayahnya, sebab ayahnya akan marah apabila mengetahui anaknya membahayakan masa depannya sendiri. Memang kata-kata yang digunakan Soekarno cukup tajam seperti “Hancurkan segera kapitalisme yang dibantu oleh budaknya, imperialisme. Dengan kekuatan Islam, Insya Allah itu segera dilaksanakan.” Di samping itu, Soekarno juga aktif dan melibatkan dirinya dalam organisasi pemuda Tri Koro Darmo Cabang Surabaya, yang dibentuk pada 1915 sebagai bagian dari organisasi Budi Oetomo. Kemudian berganti nama menjadi Jong Java pada 1918.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di HBS pada 10 Juni 1921, Soekarno beserta istrinya, Siti Oetari Tjokrominoto, puteri Tjokrominoto yang dinikahi olehnya pada 1920 atau 1921, meninggalkan Surabaya menuju Bandung. Di sana ia bersama istrinya berdiam di kediaman Haji Sanusi, anggota Sarekat Islam dan juga kawan akrab Tjokrominoto. Di tempat itu pula Soekarno pertama kali bertemu dengan Inggit Garnasih, Isteri Haji Sanusi. Kota Bandung mempunyai iklim ideologis yang khas jika dibandingkan dengan kota-kota lain. Jika Sarekat Islam berpusat di Surabaya, maka Semarang dikenal sebagai pusat pemikiran Marxisme. Kedua kota ini saling mempengaruhi dan saling berebut pengaruh.
Tetapi Bandung justru menampilkan watak yang berlainan dengan kedua kota di atas, sebab di kota Bandung telah berkembang sebuah pemikiran bahwa tujuan pergerakan adalah kemerdekaan penuh bagi Indonesia. Gagasan-gagasan ini dikembangkan oleh para pemimpin Indische Partij yang akhirnya mempengaruhi pemikiran-pemikiran selanjutnya. Akhirnya kota Bandung menampilkan diri sebagai pusat pemikiran nasionalis sekuler.
Di kota ini, Soekarno berkenalan dengan tokoh-tokoh nasionalis sekuler, seperti, E.F.E Douwes Dekker, Dr. Tjipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara. Perkenalan ini telah membawa nuansa baru dalam berpikir Soekarno. Seperti halnya dalam pendekatan yang diperkenalkan oleh Douwes Dekker dalam mendekati situasi Hindia Belanda dan bagaimana cara mengubahnya amat menarik perhatian Soekarno. Pemikiran yang diperkenalkan tersebut terlihat berbeda dari pemikiran sebelumnya didapat dari tokoh-tokoh yang ditemuinya.
Dengan bertemunya berbagai tokoh yang memiliki berbagai aliran pemikiran tentunya membuat pikiran Soekarno semakin tersusun secara teratur. Di samping itu kesaksiaannya terlihat di depan matanya. Soekarno melihat di lingkungan Tjokrominoto senantiasa timbul pertentangan antara Golongan Kanan (Tjokrominoto) dengan Golongan Kiri (Semaun-Darsono) dalam Sentral Serikat Islam yang berkedudukan di Surabaya. Pertikaian yang memuncak tersebut berakhir dengan terpecahnya Sarekat Islam menjadi dua bagian, yakni Sarekat Islam Putih dan Merah. Sarekat Islam Merah, akhirnya merubah dirinya menjadi Sarekat Rakyat.
Jiwa patriotisme Soekarno tidak hanya dibentuk melalui figur seorang Tjokrominoto. Sebagaimana diungkapkan oleh Bob Hering, bahwa adanya interaksi antara Soekarno dan para pengikut aliran Marxis seperti Muso, Alimin, dan Semaun. Juga para orang-orang sosialisme radikal Belanda, seperti Coos Hartogh, Henk Sneevliet, dan Aser Baars. Memang jika dipahami, pengaruh Nasionalisme, Islam, dan Marxisme-Sosialisme sudah memiliki andil yang besar pada diri Soekarno bahkan pada saat dia muda. Secara jelas, ini dibentuk dari keberadaan Soekarno yang pada mulanya mendapatkan pendidikan politik di Surabaya.
Pada tahun 1926, Soekarno mendirikan Algemene Studie Club di Bandung. Organisasi ini merupakan cikal bakal dari Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan olehnya pada tahun 1927. Aktivitas Soekarno di PNI menyebabkan dirinya ditangkap oleh Belanda pada bulan Desember 1929, dan memunculkan Pledoi atau Pembelaannya yang fenomenal dengan judul Indonesia Menggugat, hingga dibebaskan kembali pada tanggal 31 Desember 1931.
Pada bulan Juli 1932, Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia (Partindo), yang merupakan pecahan dari PNI. Akibatnya, Soekarno kembali ditangkap pada bulan Agustus 1933, dan diasingkan ke Flores. Di sini, Soekarno hampir hilang dan terlupakan oleh tokoh-tokoh nasional. Namun, semangat dan api perjuangan yang tidak pernah padam senantiasa membuat Soekarno tetap tegar dalam menghadapi hambatan dalam perjuangan. Ini terbukti melalui suratnya kepada seorang guru Persatuan Islam bernama Ahmad Hassan.
Selama menjadi Presiden, Soekarno banyak memberikan gagasan-gagasan di Dunia Internasional. Keprihatinannya terhadap nasib bangsa Asia-Afrika, yang masih belum merdeka, belum mempunyai hak untuk menentukan nasibnya sendiri, menyebabkan Presiden Soekarno, pada tahun 1955, mengambil inisiatif untuk mengadakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung dan menghasilkan Dasa Sila Bandung. Tujuan dari KAA adalah untuk menentang tindakan imperialisme dan kolonialisme yang terjadi di dunia yang banyak dilakukan oleh negara-negara barat.
Setelah ‘Bercerai’ dengan Mohammad Hatta, pada tahun 1955, masa-masa kesuraman pemerintahan Soekarno sudah mulai tampak. Ditambah dengan keadaan politik dalam negeri yang sudah mulai tidak stabil akibat adanya pemberontakan separatis yang terjadi di seluruh pelosok Indonesia. Dan berpucak pada pemberontakkan G 30 S/ PKI, membuat Soekarno di dalam masa jabatannya tidak bisa memenuhi cita-cita bangsa Indonesia yang makmur dan sejahtera. Akibat selanjutnya, Soekarno terpaksa dicabut masa jabatannya oleh MPRS setelah pidato pertanggungjawabannya ditolak.

B.       Pemikiran Soekarno
Pada tanggal 17 Mei 1956 Presiden Soekarno mendapat kehormatan untuk menyampaikan pidato di depan Kongres Amerika Serikat dalam rangka kunjungan resminya ke negeri tersebut. Sebagaimana dilaporkan dalam halaman pertama New York Times pada hari berikutnya, dalam pidato itu, dengan gigih Soekarno menyerang kolonialisme. Perjuangan dan pengorbanan yang telah kami lakukan demi pembebasan rakyat kami dari belenggu kolonialisme,” kata Bung Karno, “Telah berlangsung dari generasi ke generasi selama berabad-abad.” Tetapi, tambahnya, perjuangan itu masih belum selesai. “Bagaimana perjuangan itu bisa dikatakan selesai jika jutaan manusia di Asia maupun Afrika masih berada di bawah dominasi kolonial, masih belum bisa menikmati kemerdekaan.
Menarik untuk disimak bahwa meskipun pidato itu dengan keras menentang kolonialisme dan imperialisme, serta cukup kritis terhadap negara-negara barat, ia mendapat sambutan luar biasa di Amerika Serikat (AS). Namun, lebih menarik lagi karena pidato itu menunjukkan konsistensi pemikiran dan sikap-sikap Bung Karno. Sebagaimana kita tahu, kuatnya semangat antikolonialisme dalam pidato itu bukanlah merupakan hal baru bagi Bung Karno. Bahkan sejak masa mudanya, terutama pada periode tahun 1926-1933, semangat antikolonialisme dan anti-Imperialisme itu sudah jelas tampak. Bisa dikatakan bahwa sikap antikolonialisme dan anti-imperialisme Soekarno pada tahun 1950-an dan selanjutnya hanyalah merupakan kelanjutan dari pemikiran-pemikiran dia waktu muda.Tulisan berikut dimaksudkan untuk secara singkat melihat pemikiran Soekarno muda dalam menentang kolonialisme dan imperialisme dan selanjutnya elitisme serta bagaimana relevansinya untuk sekarang.
1.      Antikolonialisme Dan Anti-Imperialisme        
Salah satu tulisan pokok yang biasanya diacu untuk menunjukkan sikap dan pemikiran Soekarno dalam menentang kolonialisme. Adalah tulisannya yang terkenal yang berjudul Nasionalisme, Islam Dan Marxisme”. Dalam tulisan yang aslinya dimuat secara berseri di Jurnal Indonesia Muda tahun 1926. Itu, sikap antikolonialisme tersebut tampak jelas sekali. Menurut Soekarno, yang pertama-tama perlu disadari adalah bahwa alasan utama kenapa para kolonialis Eropa datang ke Asia bukanlah untuk menjalankan suatu kewajiban luhur tertentu. Mereka datang terutama “Untuk mengisi perutnya yang keroncong belaka.” Artinya, motivasi pokok dari kolonialisme itu adalah ekonomi.
Sebagai sistem yang motivasi utamanya adalah ekonomi, Soekarno percaya, kolonialisme erat terkait dengan kapitalisme, yakni suatu sistem ekonomi yang dikelola oleh sekelompok kecil pemilik modal yang tujuan pokoknya adalah memaksimalisasi keuntungan. Dalam upaya memaksimalisasi keuntungan itu, kaum kapitalis tak segan-segan untuk mengeksploitasi orang lain. Melalui kolonialisme para kapitalis Eropa memeras tenaga dan kekayaan alam rakyat negeri-negeri terjajah demi keuntungan mereka. Melalui kolonialisme inilah di Asia dan Afrika, termasuk Indonesia, kapitalisme mendorong terjadinya apa yang ia sebut sebagai Exploitation De L’homme Par L’homme atau Eksploitasi Manusia oleh manusia lain.
Soekarno menentang kolonialisme dan kapitalisme itu. Keduanya melahirkan struktur masyarakat yang eksploitatif. Sebagai suatu sistem yang eksploitatif, kapitalisme. Itu mendorong imperialisme, baik imperialisme politik maupun imperialisme ekonomi. Tetapi Soekarno muda tak ingin menyamakan begitu saja imperialisme dengan pemerintah kolonial imperialisme.
2.      Anti-Elitisme
Selain kolonialisme dan imperialisme, di mata Soekarno ada tantangan besar lain yang tak kalah pentingnya untuk dilawan, yakni Elitisme. Elitisme mendorong sekelompok orang merasa diri memiliki status sosial politik yang lebih tinggi daripada orang-orang lain, terutama rakyat kebanyakan.
Elitisme ini tak kalah bahayanya, menurut Soekarno, karena melalui sistem feodal yang ada ia bisa dipraktikkan oleh tokoh-tokoh pribumi terhadap rakyat negeri sendiri. Kalau dibiarkan, sikap ini tidak hanya bisa memecah-belah masyarakat terjajah, tetapi juga memungkinkan lestarinya sistem kolonial maupun sikap-sikap imperialis yang sedang mau dilawan itu. Lebih dari itu, elitisme bisa menjadi penghambat sikap-sikap demokratis dalam masyarakat modern yang dicita-citakan bagi Indonesia merdeka.
Soekarno melihat bahwa kecenderungan elitisme itu tercermin kuat dalam struktur bahasa Jawa yang dengan pola “Kromo” dan “Ngoko”-Nya mendukung adanya stratifikasi sosial dalam masyarakat. Untuk menunjukkan ketidaksetujuannya atas stratifikasi. Demikian itu, dalam Rapat Tahunan Jong Java di Surabaya pada bulan Februari 1921, Soekarno berpidato dalam Bahasa Jawa Ngoko, dengan akibat bahwa ia menimbulkan keributan dan ditegur oleh Ketua Panitia. Upaya Soekarno yang jauh lebih besar dalam rangka menentang elitisme dan meninggikan harkat rakyat kecil di dalam proses perjuangan kemerdekaan tentu saja adalah pencetusan gagasan marhaenisme. Dalam kaitan dengan usaha mengatasi elitisme itu ditegaskan bahwa marhaneisme “Menolak tiap tindak borjuisme” yang bagi Soekarno, merupakan sumber dari kepincangan yang ada dalam masyarakat. Ia berpandangan bahwa orang tidak seharusnya berpandangan rendah terhadap rakyat. Sebagaimana dikatakan oleh Ruth Mcvey, bagi Soekarno rakyat merupakan “Padanan mesianik dari proletariat dalam pemikiran Marx,” Dalam arti bahwa mereka ini merupakan “Kelompok yang sekarang ini lemah dan terampas hak-haknya, tetapi yang nantinya, ketika digerakkan dalam gelora revolusi, akan mampu mengubah dunia.”
Langkah-langkah apa yang diusulkan oleh Soekarno untuk melawan kolonialisme, imperialisme serta elitisme itu? Pertama-tama ia mengusulkan ditempuhnya jalan nonkooperasi. Bahkan sejak tahun 1923 Soekarno sudah mulai mengambil langkah nonkooperasi itu, yakni ketika ia sama sekali menolak kerja sama dengan pemerintah kolonial. Dalam kaitan dengan ini ia kembali mengingatkan bahwa motivasi utama kolonialisme oleh orang Eropa adalah motivasi ekonomi. Oleh karena itu mereka tak akan dengan sukarela melepaskan koloninya.
Langkah lain yang menurut Soekarno perlu segera diambil dalam menentang kolonialisme dan imperialisme itu adalah menggalang persatuan di antara para aktivis pergerakan. Dalam serial tulisan Nasionalisme, Islam dan Marxisme ia menyatakan bahwa sebagai bagian dari upaya melawan penjajahan itu tiga kelompok utama dalam perjuangan kemerdekaan di Indonesia, yakni para pejuang Nasionalis, Islam dan Marxis, hendaknya bersatu. Dalam persatuan itu nanti mereka akan mampu bekerja sama demi terciptanya kemerdekaan Indonesia. “Bahtera yang akan membawa kita kepada Indonesia merdeka,” ingat Soekarno, “Adalah Bahtera Persatuan.”
Seruan-seruan Soekarno itu pada tanggal 4 Juli 1927 dilanjutkan dengan pendirian Partai Nasional Indonesia (PNI) yang sebagai tujuan utamanya dicanangkan untuk “Mencapai Kemerdekaan Indonesia.” Guna memberi semangat kepada para aktivis pergerakan, pada tahun 1928 ia menulis artikel berjudul Jerit Kegemparan, di mana ia menunjukkan bahwa sekarang ini pemerintah kolonial mulai waswas dengan semakin kuatnya pergerakan nasional yang mengancam kekuasaannya. Ketika pada tanggal 29 Desember 1929 Soekarno ditangkap dan pada tanggal 29 Agustus 1930 disidangkan oleh pemerintah kolonial, Soekarno justru memanfaatkan kesempatan di persidangan itu. Dalam Pleidoinya yang terkenal berjudul Indonesia Menggugat dengan tegas ia menyatakan perlawanannya terhadap kolonialisme. Dan tak lama setelah dibebaskan dari penjara pada tanggal 31 Desember 1931 ia bergabung dengan Partai Indonesia (Partindo), yakni partai berhaluan nonkooperasi yang dibentuk pada tahun 1931 untuk menggantikan PNI yang telah dibubarkan oleh pemerintah kolonial.

C.           Hal-hal yang Menarik dari Biografi Ir. Sookarno
Kecintaan Ir. Soekarno pada wayang semasa kecilnya sangat mempengaruhi sikap dan perilakunya terutama berdasarkan kecintaannya pada tokoh Bima menjadikannya pribadi yang jujur dan berani. Sikapnya yang keras dan nonkoopertaif membuatnya harus berurusan dengan pemerintah kolonial dan merelakan dirinya menjadi tawanan dan dipenjara berkali-kali.
Sikapnya terhadap antielitisme jelas karena elitisme hanya merugikan kehidupan berbangsa karena bisa memecah kutuhan berbangsa apalagi  bila itu tercermin dari sikap para elit pemerintahan dan elite metropolitan yang hanya saling berebut pengaruh dan kekuasaan serta meninggalkan kesejahteraan rakyat yang menjadi tujuan utama.
Hal ini tampak misalnya ketika ia mendirikan PNI. Di satu pihak memang dengan jelas digariskan bahwa tujuan utama PNI adalah mencapai Indonesia merdeka. Tetapi di lain pihak cita-cita kemerdekaan itu tidak disertai hasrat untuk mengubah sistem politik yang dilaksanakan oleh pemerintah kolonial dengan sistem politik yang sama sekali baru. Alih-alih perubahan total, Soekarno, sebagaimana banyak aktivis pergerakan waktu itu, berkeinginan bahwa negeri yang merdeka itu nanti akan ditopang oleh sistem yang mirip dengan sistem yang menopangnya saat terjajah. Hanya elitenya akan diganti dengan elite baru, yakni elite pribumi.

Berhubungan dengan sikap anti-elitismenya perlu dilihat bahwa meskipun dalam pidato dan tulisan-tulisannya Soekarno tampak melawan elitisme, tetapi sebenarnya bisa diragukan apakah ia sepenuhnya demikian. Hal ini tampak misalnya dalam pidato yang ia sampaikan pada tanggal
26 November 1932
di Yogyakarta, kota pusat aristokrasi Jawa. Dalam pidato itu Soekarno mengajak setiap orang, apapun status sosialnya, untuk bersatu demi kemerdekaan. Tetapi sekaligus ia menegaskan bahwa bersama Partindo dirinya tidak menginginkan perjuangan kelas. Dalam tulisan Nasionalisme, Islam dan Marxisme, sebagaimana disinyalir oleh Mcvey, sebenarnya Soekarno sama sekali tidak sedang bicara dengan rakyat banyak. Dalam tulisan itu ia, menurut Mcvey, “Tidak menyampaikan imbauannya kepada kelompok-kelompok radikal pedesaan dan proletar yang telah memelopori pemberontakan komunis setahun sebelumnya, atau kepada para santri-santri taat pejuang Islam, atau kepada rakyat kebanyakan di dalam maupun di sekitar wilayah perkotaan yang bergabung ke dalam PNI yang didirikan oleh Soekarno saat mereka sedang mencari pegangan di tengah lunturnya nilai-nilai tradisional.” Soekarno, sebaliknya, lebih mengalamatkan imbauannya kepada sesama kaum elite pergerakan, atau kepada apa yang disebut oleh Mcvey sebagai “Elite Metropolitan,” yang keanggotaannya biasanya ditentukan oleh tingkat pendidikan barat yang diperoleh seseorang.
Jika Soekarno tampak terpisah dari rakyat, sebenarnya ia tidak sendirian. Banyak tokoh elite perjuangan pada zamannya juga demikian. Ketika membubarkan PNI pada tanggal 25 April 1931, misalnya, para pemimpin partai itu tidak banyak berkonsultasi dengan rakyat kebanyakan yang menjadi anggotanya. Akibatnya rakyat menjadi kecewa, membentuk apa yang disebut “Golongan Merdeka,” dan memperjuangkan pentingnya pendidikan rakyat.
Bahkan pada masa revolusi sendiri bisa dipertanyakan apakah sebenarnya rakyat yang ikut gigih bertempur dan berkorban mempertahankan kemerdekaan itu mendapat kesempatan yang maksimal dalam menentukan arah revolusi. Dalam tulisannya mengenai pola hubungan antara elite dan rakyat pada zaman revolusi, Barbara Harvey menyatakan bahwa hubungan itu tidak hanya amat lemah, tetapi juga berakibat cukup fatal bagi revolusi kemerdekaan itu sendiri. Lemahnya hubungan antara para pemimpin nasional di tingkat pusat dengan rakyat di desa-desa, menurut dia, “Merupakan faktor utama bagi gagalnya elite kepemimpinan untuk menggalang dan mengarahkan kekuatan rakyat demi terwujudnya tujuan-tujuan revolusi.”
Dengan kata lain, sebenarnya rakyat tidak sepenuhnya dilibatkan dalam proses bernegara. Jika ini benar, mungkin tak terlalu mengherankan jika PKI
meskipun pada tahun 1948 ditekan besar-besaran setelah Peristiwa Madiun, dalam waktu singkat berkembang pesat pengikutnya. Ini antara lain karena di dalam PKI banyak rakyat merasakan bahwa justru dalam partai yang menekankan antikemapanan (Baca: Anti-Elite Metropolitan) itu kepentingan dan cita-cita mereka mendapat tempatnya. Dalam Pemilu 1955 PKI bahkan berhasil memperoleh suara terbanyak keempat.
Dengan sedikit meminjam seruan Bung Karno yang terkenal, sekarang ini kita perlu “Membangun Dunia Baru.” Tetapi upaya untuk membangun dunia yang baru itu kiranya harus dimulai dengan terlebih dahulu “Membangun Indonesia Baru.” Dan upaya membangun Indonesia Baru itu mungkin harus dimulai dengan membangun elite politik yang benar-benar lahir dari kalangan rakyat dan memperjuangkan kepentingan rakyat. Dalam Indonesia yang baru itu diharapkan tiada lagi, kalaupun ada kecil peranannya, kelompok elite yang hanya sibuk berebut kekuasaan dan pengaruh.
Hal ini bisa terjadi jika para aktivis muda reformasi sekarang ini tidak enggan untuk belajar dari para aktivis pergerakan generasi tahun 1920-an. Di satu pihak meneruskan sikap militan generasi itu dalam memperjuangkan cita-cita bersama dan rela berkorban demi cita-cita itu. Di lain pihak menolak kecenderungan untuk mewarisi sistem pemerintahan sebelumnya, yakni Kecenderungan Untuk Mengganti Elite Lama Dengan Elite Yang Baru Tetapi yang pola dan orientasi politiknya tetap sama. Dengan demikian akan bisa diharapkan lahirnya elite politik yang benar-benar berorientasi pada semakin terwujudnya demokrasi.

D.      Hal-hal yang dapat diteladani dari biografi Ir. Soekarno
Ir. Soekarno adalah bapak bangsa yang lahir hanya dari golongan priyayi rendahan namun dengan semangat dan keteguhan hati dia mampu mengenyam pendidikan yang tinggi dan susah dicapai pada zamannya. Di samping itu dia mendapat bimbingan dari tokoh –tokoh pergerakan yang berbeda pandangan dan pikiran sehingga dia mampu menerima semua bimbingan itu dan mengaplikasikannya secara objektif dalam berpikir dan bertindak khususnya dalam usaha perjuangannya mewujudkan Indonesia merdeka dan memerangi elitsme yang bisa menghancurkan keutuhan berbangsa. Sikap konsistensi dari idealismenya terhadap perjuangan serta cita-citanya merelakan dirinya menjadi tawanan karena menentang kolonialisme menjadi sesuatu yang patut dicontoh karena saat ini kita telah kehilangan figur pemimpin yang berani dan rela berkorban demi rakyatnya dan tidak mementingkan diri sendiri. Beliau rela dibuang di pulau terpencil namun semangatnya tidak pernah padam. Belanda boleh memenjarakan tubuhnya tetapi tidak semangat dan pemikirannya. Sikap militansi ini yang jarang dimiliki para pemimpin dan generasi muda yang ada di era ini.

BAB III
PENUTUP

A.      Simpulan
1.         Ir. Soekarno (lahir di Blitar pada 6 Juni 1901- meninggal pada tanggal 21 Juni 1970 di kota Blitar,  Jawa Timur). Ayahnya Raden Sukemi Sosrohadihardjo, adalah seorang priyayi rendahan yang bekerja sebagai guru sekolah dasar. Ibunya Nyoman Rai berdarah biru dari Bali dan beragama Hindu. Pertemuan mereka terjadi ketika Raden Sukemi, yang sehabis menyelesaikan studi di Sekolah Pendidikan Guru Pertama di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, ditempatkan di Sekolah Dasar Pribumi di Singaraja, Bali.
2.         Dua hal besar yang menjadi sikap dan pemikiran Ir Soekarno yang dijadikan sebagai pedoman perjuangannya yaitu Soekarno menentang kolonialisme dan kapitalisme itu. Keduanya melahirkan struktur masyarakat yang eksploitatif. Sebagai suatu sistem yang eksploitatif, kapitalisme itu mendorong imperialisme, baik imperialisme politik maupun imperialisme ekonomi. Tetapi Soekarno tak ingin menyamakan begitu saja imperialisme dengan pemerintah kolonial. Imperialisme, menurut Soekarno, yang pertama-tama perlu disadari adalah bahwa alasan utama kenapa para kolonialis Eropa datang ke Asia bukanlah untuk menjalankan suatu kewajiban luhur tertentu. Mereka datang terutama “Untuk mengisi perutnya yang keroncongan belaka.” Artinya, motivasi pokok dari kolonialisme itu adalah ekonomi. Sebagai sistem yang motivasi utamanya adalah ekonomi. Langkah lain yang menurut Soekarno perlu segera diambil dalam menentang kolonialisme dan imperialisme itu adalah menggalang persatuan di antara para aktivis pergerakan.
3.         Ada beberapa hal yang menarik dalam biografi Ir. Soekarno dimana semasa mudanya ia sangat menggemari tokoh Bima dalam pewayangan yang mempengaruhi sikap dan cara hidupnya. Di samping itu dia memiliki pendidikan baik formal maupun non formal yang tinggi dan dibimbing oleh tokoh-tokoh yang berbeda aliran sehingga turut mempengaruhi cara berpikir dan bersikap dalam setiap usahanya berjuang untuk Indonesia. Walaupun di akhir masa-masa kepemimpinannya dia telah mampu berjuang memerangi kolonialisme dan imperialisme namun ternyata dia tidak mampu melepaskan diri dari belenggu elitisme yang juga menjadi sikap perjuangannya yang anti elitisme dimana sikap ini hanya mementingkan diri dan kelompoknya terutama bagi para kaum elit metropolitan sikap ini tercermin dalam perebutan pengaruh dan kekuasaan dan meninggalkan kepentingan rakyat yang menjadi tujuan utamanya.
4.         Sikapnya yang konsisten dan nonkooperatif membuatnya rela dibuang dan ditangkap oleh pemerintaha kolonial merupakan idealisme yang jarang ditemui saat ini. Kemauan belajar dan menerima bimbingan dari semua pihak juga patut diteladani karena melatih kita untuk berpikir objektif dan memandang dari 1 sisi saja dan cenderung berpikiran sempit.

B.       Saran
Soekarno adalah bapak bangsa yang mana sebagai manusia yang sempurna Soekarno memiliki banyak kelebihan dan kekurangan. Sikap perjuangannya jelas menentang kolonialisme dan elitisme. Ia berhasil memimpin pergerakan melawan imperialisme dan memerdekan bangsa sayangnya dalam perjuangannya ia tidak bisa sendiri. Terbukti saat mulai berpisah dengan wakilnya Drs. Muhammad Hatta sadar atau tidak ia mulai terpengaruh dengan sikap elitisme yang juga sebenarnya sangat ditentangnya dimana sikap elitisme bagi para elit politik metropolitan hanya dipergunakan sebagai ajang bersaing pengaruh dan berebut kekuasaan sehingga ada istilah presiden seumur hidup. Maka sudah selayaknya sebagai generasi muda kita meneladani sikapnya yang militan dalam perjuangan merebut kemerdekaan sekaligus kerja sama dengan rekan seperjuangan harus tetap dijaga dengan merangkul semua pihak agar ada yang mengingatkan ketika perjuangan kita mulai melenceng dari arah yang dicita-citakan bersama agar kita tidak terjebak dalam perilaku saling berebut pengaruh dan kekuasaan seperti yang dipertunjukkan dari sistem pemerintahan yang ada pada saat ini sementara kepentingan rakyat semakin jauh ditinggalkan. Korupsi, kolusi serta perjuangan melanggengkan kekuasaan jauh diutamakan dari pada kesejahteraan rakyat sebagaimana yang selalu didengung-dengungkan pada saat janji kampanye. Jangan salahkan rakyat apabila akhirnya mereka akhirnya ditinggalkan seperti pada pemilu tahun 1955 dimana PKI mampu meraih suara terbanyak keempat karena rakyat sakit hati dengan sikap para pejuang dan pendiri partai yang hanya mementingkan perebutan pengaruh dan kekuasaan.


DAFTAR PUSTAKA

http://makalah-makalahmu.blogspot.com/2013/02/pemikiran-politik-soekarno.html, diakses pada hari Selasa tanggal 1 April 2014 pukul 16.15
http://makalahmajannaii.blogspot.com/2013/02/biografi-soekarno.html, diakses pada hari Selasa tanggal 1 April 2014 pukul 16.21